PRINCESADESAL.COM – Pelatih kepala ganda putra Indonesia, Antonius Budi, mencanangkan target ambisius untuk membawa tiga pasangan pemain Indonesia kembali menembus peringkat 10 besar dunia pada tahun 2025.
Dikenal akrab sebagai Koh Anton, ia menyampaikan rencana tersebut ketika ditanya mengenai target jangka panjangnya. Selama beberapa waktu terakhir, ganda putra Indonesia belum mampu kembali menunjukkan dominasi mereka di peringkat dunia.
Keberhasilan besar terakhir terjadi pada era Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon serta Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Kedua pasangan ini sempat menduduki peringkat 1 dan 2 dunia secara bersamaan, diikuti oleh Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang juga berhasil menembus papan atas. Bahkan pada 2019, ganda putra Indonesia rutin berada di jajaran lima besar dunia, menjadikan sektor ini andalan utama bulutangkis tanah air dalam mencetak prestasi.
Namun, performa positif itu perlahan memudar seiring hasil dari berbagai turnamen BWF World Tour yang berdampak pada penurunan peringkat. Beberapa andalan sebelumnya juga memutuskan pensiun dari dunia profesional, seperti Kevin/Marcus, sementara duet Hendra/Ahsan baru-baru ini menyusul.
Kini, sektor ganda putra Pelatnas tinggal menyisakan Fajar/Rian dalam daftar 10 besar dunia. Pasangan ini, yang juga menjadi duet paling senior di skuad saat ini, masih bertahan di posisi keempat berdasarkan peringkat terbaru pekan ini. Di sisi lain, pasangan muda seperti Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin dan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana masing-masing berada di urutan ke-16 dan ke-17 dunia.
Indonesia sebenarnya memiliki pasangan lain, yakni Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani, yang saat ini bercokol di peringkat ke-10 dunia. Namun, mereka merupakan atlet non-Pelatnas yang tidak berada di naungan resmi tim nasional.
Koh Anton mengungkapkan optimismenya terhadap perkembangan tim meskipun tantangannya tidak mudah. “Fajar/Rian sudah ada di 10 besar, sementara Leo/Bagas dan Fikri/Daniel terus menunjukkan peningkatan. Targetnya ya tahun ini setidaknya ada tiga pasangan masuk 10 besar dunia. Sebagai pelatih, harapan saya adalah dalam satu tahun ke depan ketiganya bisa mencapai target tersebut,” ungkap Anton saat ditemui di kawasan Jakarta Timur.
Ia menegaskan pentingnya persiapan yang matang di tengah persaingan yang semakin merata. “Prosesnya tentu tidak sederhana karena level persaingan sangat ketat. Pemain harus selalu siap menghadapi setiap pertandingan. Istilahnya, persiapannya harus benar-benar maksimal, bukan asal-asalan. Dibutuhkan usaha lebih keras lagi untuk mencapainya,” tambahnya penuh keyakinan.
Baca Juga : 15 Pemain Indonesia di Kejuaraan Bulutangkis Beregu Campuran Asia 2025