Jafar/Felisha Muda yang Siap Tampil Lebih Terbaik

PRINCESADESAL.COM – Jafar Hidayatullah dan Felisha Pasaribu, pasangan ganda campuran muda Indonesia, tengah bersiap menunjukkan performa terbaik mereka di bawah sorotan dunia. Target terdekat adalah tampil maksimal di Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang akan berlangsung pada bulan Agustus.

Setelah meraih hasil membanggakan dengan tembus ke semifinal pada turnamen Super 1000 China Open, Jafar/Felisha kini fokus untuk berlaga di BWF World Championship, sebuah turnamen bergengsi kategori Grade 1 yang akan digelar di Paris, Prancis, mulai 25 hingga 31 Agustus.

Mereka termasuk dalam jajaran atlet yang diundang langsung oleh BWF untuk bertarung melawan pemain-pemain top dunia demi mengincar gelar juara dunia.

Felisha mengungkapkan rasa puas dan semangatnya usai penampilan di China Open dalam sesi berbincang bersama pewarta di Pelatnas PBSI, Cipayung. Ia menyatakan bahwa meski belum mencapai target juara, ada banyak pelajaran berharga yang dapat dievaluasi untuk meningkatkan kualitas permainan mereka.

“Ada rasa bersyukur sih bisa memenuhi target pelatih dengan masuk semifinal, tapi target pribadi saya ingin jadi juara. Karena melihat peluang kemarin sebenarnya ada kesempatan untuk menang,” ujar Felisha. “Enggak apa-apa, dari sini dievaluasi lagi, dibenahi lebih jauh supaya bisa memberikan hasil yang lebih baik ke depannya.”

Tren positif pasangan ini terlihat dari prestasi mereka sepanjang tahun. Bahkan, setelah menjuarai Taipei Open 2025 dan menembus semifinal China Open, mereka kini berada di peringkat ke-11 dunia—melampaui pasangan senior seperti Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari serta Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja. Hal ini menunjukkan potensi besar yang mereka miliki sebagai generasi penerus ganda campuran Indonesia.

Pelatih pun telah menetapkan target ambisius bagi Jafar/Felisha. Meski masih muda, mereka dipercaya untuk mencapai level yang lebih tinggi tanpa membiarkan usia menjadi alasan penghalang.

“Target dari pelatih sudah ada tentunya, bahkan secara logika target ini terbilang besar. Tapi ya mau tak mau harus bisa memenuhi target tersebut,” ungkap Felisha. “Jangan terpaku dengan usia muda terus-menerus. Kalau terlena, tahu-tahu sudah tua dan belum maksimal!”

Untuk itu, pasangan ini tak hanya berlatih keras tetapi juga memperbaiki konsistensi serta fokus mengasah mental menghadapi pertandingan besar. Durasi latihan yang mencapai tiga hingga empat jam setiap harinya dimanfaatkan sebaik mungkin agar performa stabil dari awal hingga akhir.

“Konsistensi dalam latihan itu kuncinya. Kami menerapkan prinsip seperti ini: jika latihan lebih berat daripada pertandingan sebenarnya, maka di lapangan hasilnya pasti lebih optimal,” tambah Felisha.

Selain teknis dan fisik, aspek mental pun menjadi perhatian bagi Jafar/Felisha. Menurut mereka, persiapan maksimal di setiap turnamen sangat penting karena lawan sejatinya memiliki kualitas yang kurang lebih setara.

Menatap Kejuaraan Dunia dalam waktu dekat, Jafar/Felisha tak segan mematok target tinggi dengan harapan dapat membawa pulang medali untuk Indonesia.

“Saya maunya medali di Kejuaraan Dunia nanti,” ucap Felisha penuh keyakinan.

Baca Juga : Pelatihan Nasional PBSI: Marleve Mainaky Mengundurkan Diri, Diganti oleh Harry Hartono

More From Author

Pelatihan Nasional PBSI: Marleve Mainaky Mengundurkan Diri, Diganti oleh Harry Hartono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *