PRINCESADESAL.COM – Indonesia Open 2025 kini telah mencapai babak semifinal, yang akan digelar pada Sabtu, 7 Juni 2025. Salah satu duel yang paling dinanti adalah persaingan antara Dewa Hendra dan Naga Api, sebuah pertarungan yang penuh intrik dan strategi.
Berlokasi di Istora Gelora Bung Karno (GBK), laga semifinal ini mempertemukan pasangan Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani, dengan pasangan Malaysia, Man Wei Chong/Kai Wun Tee. Pertandingan ini tidak hanya diprediksi berlangsung ketat di atas lapangan, tetapi juga menghadirkan dinamika menarik dari sisi pelatih masing-masing tim.
Di kubu Indonesia, Sabar/Reza kini dilatih oleh Hendra Setiawan, mantan pemain ganda putra legendaris yang pernah berada di bawah bimbingan Herry Iman Pierngadi selama masa kejayaannya di Pelatnas PBSI. Sosok Herry IP sendiri merupakan pelatih yang melahirkan berbagai juara dunia, termasuk Hendra bersama pasangannya Markis Kido serta Mohammad Ahsan. Sementara di sisi lain, pasangan Man/Tee mendapat arahan langsung dari Herry IP, yang sejak Februari 2025 resmi melatih sektor ganda putra nasional Malaysia.
Duel strategi antara Naga Api, julukan Herry IP, dan Dewa Bulutangkis Hendra Setiawan menjadi daya tarik tersendiri. Keduanya dianggap sebagai legenda dalam dunia bulutangkis dengan reputasi yang tidak perlu diragukan lagi.
Hendra tak segan mengakui keunggulan Herry IP sebagai seorang pelatih yang jauh lebih berpengalaman darinya. Meski begitu, ia tetap optimis dan berharap Sabar/Reza dapat menunjukkan performa terbaik mereka di lapangan.
“Koh Herry memang ilmunya jauh di atas saya. Tapi harapan saya Sabar dan Reza bisa tampil maksimal saja. Fokus kami sekarang adalah pemulihan mereka supaya siap bertanding,” ujar Hendra.
Di lain pihak, Herry IP menegaskan profesionalismenya saat menghadapi lawan siapa pun, meskipun ada nuansa nostalgia karena dirinya harus bersaing melawan mantan anak asuh.
“Kami sudah sering bertemu seperti saat Kejuaraan Asia 2025, di mana Aaron Chia/Soh Wooi Yik menghadapi Fajar Alfian/M Rian Ardianto. Profesionalisme tetap dijaga, tapi ya pastinya ada sedikit rasa yang berbeda apalagi bermain di Istora,” pungkas Herry.
Selain itu, Herry juga memberikan pandangannya tentang potensi Hendra sebagai pelatih di masa depan. Menurutnya, meski masih dalam tahap awal, Hendra memiliki sifat dan karakter yang sangat mendukung untuk menjadi pelatih berkualitas.
“Hendra itu cukup baik. Namun, jadi pelatih membutuhkan banyak waktu, pengalaman, dan jam terbang. Walau begitu, peluangnya besar karena kepribadiannya cocok. Dia mau mendengar, terbuka untuk berdiskusi dengan pemain. Itu sudah terlihat sejak dia aktif sebagai atlet,” jelas Herry IP.
Pertemuan antara dua figur besar ini menjadikan semifinal Indonesia Open 2025 semakin menarik untuk disaksikan, tak hanya dari kualitas permainan tetapi juga dari adu strategi di balik layar.
Baca Juga : Anthony Ginting Siap Comeback di Japan Open 2025? Tunggu Aksinya!