PRINCESADESAL.COM – Drama terkait dengan wasit di Real Madrid telah memicu komentar dari Presiden Barcelona, Joan Laporta, yang menyebutnya sebagai tipu muslihat.
Menjelang final Copa del Rey melawan Barcelona akhir pekan lalu, Real Madrid meningkatkan ketegangan dengan merilis laporan yang mengkritik wasit Ricardo de Burgos Bengoetxea. Mereka menuduh bahwa wasit tersebut cenderung menguntungkan Barcelona.
Respons segera datang dari Bengoetxea, yang dalam jumpa pers menunjukkan emosi mendalam, mengungkapkan bahwa tuduhan Real Madrid telah menyebabkan anaknya mengalami perundungan di sekolah.
Situasi semakin memanas ketika kabar beredar bahwa Madrid meminta Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) untuk mengganti wasit, meskipun permintaan itu ditolak. Sebagai tanggapan, mereka memilih untuk tidak hadir dalam konferensi pers dan latihan resmi.
Beberapa laporan menyebut Madrid sempat mempertimbangkan mundur dari pertandingan, meski akhirnya mereka bermain dan kalah 2-3 dari Barcelona setelah laga berlangsung 120 menit.
Setelah pertandingan, kontroversi antara Real Madrid dan wasit Bengoetxea berlanjut. Beberapa pemain menunjukkan ketidakpuasan terhadap keputusan wasit, dengan Antonio Ruediger bahkan melempar barang ke arahnya, menghadapi kemungkinan sanksi akibat tindakan tersebut.
Presiden Laporta melihat, ini bukan pertama kalinya Madrid mengeluhkan keputusan wasit. Dia menyebut strategi ini sebagai upaya memengaruhi hasil pertandingan.
“Florentino Perez mengucapkan selamat kepada saya setelah final Copa del Rey,” kata Laporta. “Kami menghormati satu sama lain. Kontroversi sebelum pertandingan? Kami melihatnya sebagai strategi saja.”
Laporta menekankan pentingnya fokus pada sepakbola dan menciptakan pertandingan yang menarik tanpa terjerumus dalam kontroversi yang tidak bermanfaat bagi klub.
“Kami sekarang memiliki ambisi sehat untuk memenangkan kompetisi, sedangkan hal-hal lain hanyalah bagian dari sirkus yang kadang-kadang terjadi,” tutup Laporta.
Baca Juga : Gregoria Mundur dari Piala Sudirman 2025, Digenapi Ester Nurumi