Penilaian PBSI setelah Indonesia hanya meraih 1 gelar dalam 4 pertandingan

PRINCESADESAL.COM – PBSI memberikan evaluasi setelah Indonesia hanya meraih satu gelar dari empat turnamen yang diikuti pada awal tahun ini. Salah satu poin penting yang disoroti adalah kemampuan para atlet dalam penyelesaian akhir pertandingan. Selama bulan Januari 2025, Indonesia menjalani empat turnamen, dengan Thailand Masters menjadi ajang penutup.

Dari keempat turnamen tersebut, Indonesia berhasil meraih satu gelar lewat pasangan Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti di sektor ganda putri. Sementara itu, tiga wakil lainnya yang mencapai final harus puas menjadi runner-up setelah kalah dari lawan-lawan mereka.

Pada tiga turnamen lainnya, yaitu Indonesia Masters, Malaysia Open, dan India Open, Indonesia belum berhasil meraih gelar sama sekali. Eng Hian, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pelatnas PBSI, mengungkapkan sejumlah hal yang perlu dievaluasi dari hasil yang didapat.

“Dari empat pertandingan yang berlangsung antara Malaysia Open hingga Thailand Masters, saya mencatat bahwa atlet kita membutuhkan penguatan dalam penyelesaian akhir, kemampuan mengatasi situasi kritis, serta pematangan pola permainan,” jelas Eng Hian dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (4/2/2025).

“Ini akan menjadi catatan penting untuk pengembangan latihan di masa mendatang, di samping peningkatan keterampilan individu di semua sektor,” tambahnya. Eng Hian sendiri adalah peraih medali perunggu ganda putra pada Olimpiade Athena 2004.

Ia juga menegaskan pentingnya memberikan lebih banyak pengalaman kepada atlet muda agar dapat belajar dari setiap pertandingan yang mereka jalani.

Meski hasil yang diraih masih membutuhkan berbagai evaluasi teknis dan non-teknis, Eng Hian tetap mengapresiasi pencapaian para atlet Indonesia dalam empat ajang tersebut. Ia juga berterima kasih kepada para pelatih yang telah bekerja keras dalam waktu singkat, setelah pembentukan tim pelatih baru pada 19 Desember 2024.

Eng Hian menjelaskan bahwa dalam rencana kepelatihan tahun 2025, pelatih akan diberikan kebebasan untuk bereksperimen dengan berbagai pasangan. Namun, diharapkan pada tahun 2026, pasangan-pasangan ini sudah dapat ditetapkan secara permanen untuk fokus mengejar poin dan peringkat demi kualifikasi Olimpiade 2028.

“Dari perspektif organisasi, saya memaknai perjalanan ini sebagai investasi jangka panjang. Kami baru saja melakukan pergantian pelatih teknik dan fisik, serta sedang melakukan mix and match pasangan ganda. Semua ini bertujuan untuk menemukan kombinasi terbaik,” ungkapnya.

“Selamat kepada Lanny/Fadia yang berhasil menjadi juara Thailand Masters 2025, serta kepada para runner-up di Indonesia Masters dan Thailand Masters,” tutup Eng Hian.

Baca Juga : Hasil Thailand Masters 2025: Komang Ayu Cahya Dewi Menjadi Runner-Up

More From Author

Hasil Thailand Masters 2025: Komang Ayu Cahya Dewi Menjadi Runner-Up

15 Pemain Indonesia di Kejuaraan Bulutangkis Beregu Campuran Asia 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *